individual asing lagi baik, diantara kelompok-kelompok yang menghalalkan kebukuran itu hebat


Aku sedang bergerak lambat bukan untuk menunda-nunda pekerjaan yang diemban, kamu tahu, rasanya ketika sangat-sangat diabaikan oleh lingkungan sekitar padahal kamu tengah berusaha peka bahkan reflek untuk menolong mereka?? 

Rasanya sakit? ya, pada awalnya akan terasa sangaaaat sakit. Kemudian berlatihlah untuk berkata tidak pada rasa sakit itu dan selagi kita masih berpikir positif dan meneruskan kebaikan yang tak pernah putus. Tuhan itu Maha Adil kawaaaann,, Ujian yang diberikannya tak akan pernah melebihi apa yang kita mampu lakukan.

Sakit pikiran itu mampu membakar emosi, tapi sehat pikiran... hmmmm mudah sekali untuk dikendalikan. Urusan ini sebenarnya amat sederhana, menjadi individual asing lagi baik, diantara kelompok-kelompok yang menghalalkan kebukuran itu hebat !!! 




Pada awalnya logika kalian akan berputar hingga tak menentu, bertanya kemudian menjawab sendiri 

"apakah bisa melaluinya dengan selalu menempatkan Tuhan dihati kita?" 

"sudah sering usaha, nyatanya mereka semakin menjadi-jadi mencemooh"

fyuuuhhhhh... letak penempatan bahasa seperti yang diatas justru sangat berbahaya!!! Bukannya berusaha berhenti sejenak untuk memperbaiki diri malah seakan membuncah gag ada tepinya. Kalau begitu, apakah kalian percaya jika aku mengatakan bahwa aku tengah memiliki lingkungan pekerjaan yang mayoritas etik dan morilnya minus diukur dari umur rata-rata mereka?

Ini sungguh nyata. Awalnya, ketidak keterkendalian sikap selalu lepas pada energi-energi negative, aku pasti marah-marah. Dan selalu itu yang aku lakukan jika mendapati hal-hal yang tidak sesuai dengan pekerjaan. 

Kamu tahu pepatah "Orang lain adalah cermin kita". yupss.. tentu saja. Istilah mudahnya seperti ini, 

kalau kita marah pada satu orang, lalu ternyata tanpa sengaja lingkungan ikut terbawa oleh kemarahan kita yaaa... otomatis mereka memberikan umpan balik untuk marah. Nah kebalikannya nih... Kita baik pasti mereka baik :)

heheheh..

Tunggu !!! pasti kalian tanya "kok pernyataan awal dengan akhirnya rada beda ya?"

Hebat !!! kalian menemukannya..

Gini loh jenk... eheemmm ehemm (sambil batuk)

Baik atau tidaknya seseorang, itu tergantung bagaimana pekanya dia terhadap sesuatu, bagaimana pekanya dia melakukan sesuatu yang baik secara menerus-nerus walau yang didapatkan hanyalah umpan buruk saja. Tutup kuping aja kalau semakin dicemooh disini nih letak antara kuat atau gag kuatnya iman kita di uji, nah jika ternyata mampu kemudian berusaha ketahap yang lebih tinggi yaitu membuka telinga, menutup mulut, menahan nafas dalam-dalam kemudian lepaskan perlahan-lahan (ulangi berkali-kali), anggap saja sang pencemooh itu bagian dari film 3D yang seakan-akan nyata padahal itu gag nyata. Yang terakhir, belajarlah untuk menerima perkataan-perkataan buruk dari orang lain.

Aku selalu berprinsip :

#Orang boleh mengatakan aku segala hal buruk. Tetapi dihadapan Tuhan kita tidak.
#Manusia hanya berasumsi!!!! Hanya Tuhan lah yang berhak menilai kita sebagai mahkluk yang seperti apa.
#berkata tidak lah karena Tuhan, begitupun sebaliknya.

Sederhana bukan, Dunia ini akan semakin mampu kau lalui, jika semakin tinggi derajat yang memumpunimu tapi semakin sederhana langkah yang kau tempuh.


Thx GOD, I've had nice Day :)

Tidak ada komentar: