Selamanya Senyap



Masih jingga peradaban lahir yang kutemaramkan.
Merebak secerca penglihatan atas kenangan.
Lalu ia asyik membentur atas kerinduan.

Jika saja jarak itu mudah tersusut..
Hatiku kelak berhenti dalam kabut..

Aku buta dan tuli menulis kejauhan mengenangmu..

tentang kedalaman kita yang selamanya senyap..

Tidak ada komentar: