Long Distance in Relationship

Kemudian laparku tertahankan menjiwai sesuatu, menutup mata, merasakan berbagai hal tentang kehadiran dirimu, yang kemudian egoisku menyiratmu dengan tatapan penuh tak kulepaskan, yang kau bertanya dan tak kujawab, aku seperti terkurung, memaklumi cinta tersulit yang kau beri, tahukah menunggu kau pulang seperti hari setahun kemudian datang kiamat, firasatku selalu inginkan kau pulang.

Kita yang dipenjarakan waktu, ruang dan jarak, saat ini sedang dipermudah pertemuan dan mengapa kau masih saja begitu dingin?
tak sedikit yang kau abaikan, walau terkadang ingin kubenci saja sikapmu,
dan lagi selalu tak dapat kuretaskan kebencian untukmu, aku selalu saja kembali mencintaimu,
selalu kembali, dan tak mau membencimu

ketika menyalami segenggam tangan layak pendampingmu, mengecup keningmu saat kembali pergi, aku diam-diam menangis menghirup aroma pakaian yang selalu tinggal dikemejamu, aku selalu kembali merindukan dirimu,,,

perlahan, minggu segera datang, persiapan kepergianku hanya tinggal beberapa hitungan hari, dan kau masih saja santai dengan keadaan seperti ini. Perpisahan jarak diantara kita kembali teretas, Aku....... 

aku selalu sesenggukan berbicara pada diriku sendiri, mengaduh rindu, meronta kasih, mengemis kenangan tuk tak selalu pergi, Aku mencintaimu,, 

Tidak ada komentar: