Tentang dirimu


Dengan biasanya kuretaskan jingga tak bermusim, dia selaras dengan hal yang tak terkendali sekalipun, aku yang lapar dahaga tentangmu. Bukan keobsesian menekan, tapi ini perlahan dari dasar yang orang bilang tulus dirasakan, entah apa yang sedang kuraih kali ini, ataukah sesuatu pencapaian agar disuatu saat dapat kau banggakan kelak, semoga segalanya tercapai seperti rencana.

Perlahan biru mengukir, larutkan violet dalam kemas air bermuara, mengalir..., terlepas kesamudera seperti janji dalam hati kita, sekalipun rasa itu belum terucapkan darimu namun dapat kubaca tanpa terlewatkan.

Bukan seperti apa dan bagaimana. Memilih dirimu adalah satu bentuk keputusan pasti, yang perlahan mencoba memantaskan perangaiku, mensholehkan diriku terlebih dahulu kemudian mencari dirimu setelahnya.

Tidak ada komentar: