Sebuah pertemuan akan semakin dekat dengan waktunya..
rangkai didikannya selama ini, yang semakin membuat seorang seperti saya ini belajar untuk tetap percaya, bahwa diSANALAH tiada keraguan hanya dengan menyebut nama Allah SWT.
menunggu seseorang sepertimu yang sedang (Insya Allah) membanggakan keluargamu (terutama) sekaligus menjadi kebanggaanku kelak. [Distancer ~ D.A ]
Sebentar lagi, pertemuan yang mungkin
bagi seseorang seperti saya yang notabene hanya seorang distancer akut. Kenapa
saya katakan akut?? itu karena saya sudah membunuh
batas-batas rasa khawatir tidak bersamanya, bahkan untuk waktu setengah tahun
sekalipun tak bertemu, bagiku... ini sebuah something yang bernama teman hidup
untuk tetap bertahan merasa cukup bahwa bayangmu masih hangat pada dekap
bayangan rindu.
Ada banyak disana,
bahkan banyak sekali godaan. Dari pihak ketiga, katakan saja dia "N"
yang mencoba merebut hati saya lekat-lekat, meraih tangan saya begitu erat,
padahal kita masih (M.A.S.I.H) sebatas berteman. Dia (N) bahkan tahu bahwa saya
telah memiliki tunangan yang tenggat waktunya selalu dihabiskan untuk study
kelanjutnya di Semarang. Akhirnya, saya mampu melewati godaan itu dengan mudah,
bermodal keyakinan yang kuat hanya tertuju kepada Allah SWT.
Di Jakarta,
tepatnya bergeser sedikit kearah Banten (Tangerang). Saya masih melakukan study
beriringan dengan kerja full time(8 jam). Memiliki hari-hari yang begitu hiruk
pikuk menyibukkan waktu remaja seusia saya harus siap lenyap. Melakukan hal ini
itu ini itu justru demi mendatangkan ribuan kebaikan-kebaikan kelak (saya
disini tidak ingin mengatakan sesuatu apa yang sedang bermain dipikiran saya,
saya ingin kalian melihat sudut pandang lain :) ).
Traffic Jakarta
(ulujami) menuju Tangerang tidak selamanya mampu menerobos celah-celah
kendaraan yang membiarkan ruang jarak meereka menganga dan mampu disalip bak
pembalap kelas kakap seperti saya ini. Saya yang begitu mencintai Motor Mio
Biru tua ini, kemanapun saya pergi Mio Biru tua itu selalu ikut (atau hanya
sekedar kedepan membeli keperluan yang padahal mampu ditempuh berjalan kaki).
Motornya sudah seperti sahabat (pekik saya dalam hati seraya tertawa berdenyit
seperti menciciit). Untuk urusan setia ini akibat Mio pernah jatuh berkali -
kali, (ahh sudahlah.. bagian yang ini saya cut saja dehhh. cerita sungguh
membosankan, hanya personal saja yang merasa gila kalu hal ini begitu lucu....
hahhahaha). Yuapp kita kembaali lagi kepada topik yang masih hangat-hangat
tadi..
Kalau boleh saya
katakan , rasanya menjadi distancer itu cukup amat bahkan sulit pada awal nya.
Eiiiittttsssss itu permula tanpa ada keyakinan loh... dulu memang benar saya
akan benar2 melakukan segala cara hanya untuk menghubungi si dia walaupun harus
berkorban Pulsa banyak. Tapi rasanya... semakin kesini membuat saya semakin
mengerti, cinta itu Bukan sekedar kangen yang diumbar, boleh jadi semakin kamu
umbar iya akan semakin hambar menurutmu, dan kau akan selalu menayakan hal yang
membuat seseorang menjadi sedikit parah bahkan tingkat sadisnya adalah parah
akut apabila kalian benar-benar sudah saling curiga. Aapa pula yang harus
dicurigain pula? kita memiliki Tuhan bukan? klo ternyata bukan dia jodoh kita,
ya sudah lepaskan saja !!! toh hakikat cinta itu adalah melepaskan, banyak
manusia didunia ini begitu mengingkari kebijaksanaan sederhana ini. Mereka
seakan-akan takut mati, seakan-akan takut pergi, Apa coba yang perlu
ditakuti???? !!! toh kalian tahu bukan? bahwa Allah SWT telah memberikan takdir
jauh sebelum kita lahir bahkan belum sekalipun segala sesuatu urusan-urusan
seperti lahir, hidup, menikah dan mati segala telah ditentukan, lalu apa yang
kalian khawatirkan??. kalaupun sampai saat ini belum diberikan jodoh, Insya
Allah pasti. tidak ada yang tak munggkin didunia ini. Bahkan Allah SWT telah
menjanjikan kelak wanita-wanita muslim kelak akan menjadi Bidadari-Bidadari
disurga
Kalau
diingat-ingat, terakhir kali saya bertemu denganya sekitar setengah tahun yang
lalu saat "Hari ulang tahun dia dan saya" dirayakan disemarang dalam
tenggat perbedaan dua hari saja dibulan yang sama. Cuma kata-kata "cah
edan" masih melekat banget dihati, bukannya benci, hanya lucu kalau
diingat-ingat, saya mendadak diam-diam pergi kesemarang tanpa persetujuan dari
dia untuk pergi kesana. Berbekal cake (yang hampir rusak disenggol org lain di
bandara Soeta) dan nyali Batu untuk melewati satu jam perjalanan. Bahkan dia
hampir Spechless mendapati saya berdiri tegap didepan pintu dengan aksen cahaya
lilin-lilin yang saling mengiringi memberikan cahaya untuk malam itu. Dia
memberikan saya kesempataan untuk memeluknya yang terkadang diimbangi dengan
selalu menatap wajah saya lamat-lamat.
Sejak saat itu,
kita berjanji untuk tetap saling memiliki rencana pertemuan disuatu hari yang
paling membanggakan nanti.
Dan untuk saat ini,
tepat tanggal 20 Agustus dini hari saya sedang mengerjakan tulisan ini sembari
mengingat semburat lengkap tentang dirinya. Bukan hanya itu, tas koper disudut
lemari sana sedang menunggu diisi pakaian oleh saya....menunggu kesiapan
packing untuk boarding tgl 21 (perjalanan menuju semarang kembali datang
:) )
LongDistance ~ with
Love @dhiny_alfriandini


Tidak ada komentar:
Posting Komentar